warmindodoi.com - Sobat Mix, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai kondimen sambal sebagai pelengkap dan penambah rasa pedas pada tiap hidangan. Sebagai negara yang kaya cita rasa, sambal Indonesia pun hadir dalam beragam nama dan variasi. Mulai dari sambal terasi, sambal matah, sambal bajak, sambal dabu-dabu, sambal ijo, dan varian lainnya. 

Ternyata, di luar negeri juga terdapat kondimen sambal seperti Indonesia, loh! Beberapa negara bahkan memiliki sambal khasnya yang selalu menjadi bagian dari bumbu masakan maupun sebagai kondimen. Pernah dengar Gochujang? Mungkin, saus cajun? Melansir dari Serious Eats, ini berbagai jenis sambal dari luar negeri yang patut kamu coba sob!


1. Achar, India
Masakan India terkenal dengan rasa pedasnya yang khas, ya? Salah satu kondimen sambal yang terkenal dari negara ini adalah Achar. Ini merupakan sambal acar yang terbuat dari potongan buah dan sayuran, umumnya mangga, jeruk nipis, tomat, bawang merah, cauliflower, timun, serta berbagai cabai segar lainnya. Potongan buah dan sayuran itu bercampur dengan rempah-rempah dimasak dalam minyak atau direndam dalam air garam.

Kamu akan selalu menemukan Achar ketika ingin menyantap samosa, kari, dan sajian India lainnya. Kondimen Achar ini mirip dengan acar salam, dan keduanya ini dapat dihidangkan dengan komposisi maupun tekstur yang berbeda, tergantung dari daerah yang menyajikannya.



2. Chili Oil, Tiongkok
Sebagian dari kamu pasti nggak asing dengan chili oil, ya? Ini merupakan kondimen cita rasa pedas khas Tiongkok. Umumnya, Chili oil terbuat dari minyak sayur dan berbagai macam cabai merah kering, seperti chinese red pepper dan merica sichuan. Kamu bisa menambahkan rempah lainnya sesuai selera. Chili oil biasanya disajikan sebagai kondimen pada menu hot pot, mi, tumisan, dan salad.

Sambal sejenis juga dapat kamu temukan ketika jalan-jalan ke Jepang. Negara ini memiliki kondimen yang mirip dengan chili oil bernama Japanese chili oil atau rayu. Kamu pun bisa menemukan sambal yang sama ketika menyantap masakan Italia dengan nama olio di peperoncino yang berasal dari Calabria. Bentuknya sama seperti Chinese chili oil, namun yang menjadi pembeda adalah sambal khas Italia ini menggunakan minyak zaitun dan biasanya disajikan dengan pasta.


3. Gochujang, Korea
Selain Kimchi, Korea terkenal dengan sambalnya yang bernama Gochujang. Kondimen ini terbuat dari cabai, ketan, tauco, zat pemanis dan garam. Bentuknya kental seperti pasta dan memiliki rasa pedas, manis, dan asam karena melalui proses fermentasi.

Masyarakat Korea biasanya menggunakan Gochujang sebagai bumbu masakan, namun mereka juga menghidangkannya sebagai kondimen. Kamu dapat menemukan Gochujang sebagai kondimen ketika memesan menu Bibimbap, Korean Barbeque, dan makanan lainnya.



4. Sriracha, Thailand
Sriracha umumnya terbuat dari cabai, gula, garam, dan cuka. Sambal ini berasal dari Thailand, tepatnya di kota pesisir bernama Si Racha dan sudah ada sejak tahun 1930-an. Menariknya, kamu akan menemukan sambal Sriracha ini di Amerika Serikat dengan nama Rooster Sauce karena dikembangkan oleh orang-orang Vietnam-Amerika di California pada tahun 1980-an.

Rasa Sriracha yang asli Thailand nggak lebih pedas dari cabai Jalapeno. Dengan sedikit sentuhan rasa asam-manis dari cuka dan memiliki konsistensi yang lebih cair daripada Rooster Sauce. Di Asia Tenggara, Sriracha biasanya disajikan sebagai saus cocolan untuk makanan laut (seafood), atau sebagai topping untuk pho atau spring rolls. Namun, kondimen ini juga hadir pada berbagai sajian masakan Thailand lainnya.



5. Cajun, Amerika
Kalau biasa memesan makanan sayap ayam yang terkenal itu, pasti kamu nggak asing dengan cita rasa Cajun, ya? Sambal Cajun ini berasal dari Amerika dan merupakan sambal klasik bergaya Lousiana. Cajun terbuat dari campuran cabai, cuka, garam, dan biasanya melalui proses fermentasi sebelum akhirnya dipakai dalam memasak. Kamu dapat menemukan Cajun dalam kemasan siap saji. 

Namun, tiap-tiap merek menggunakan cabai yang berbeda sehingga dapat memberikan cita rasa dan aroma yang berbeda pula. Ada yang menggunakan cabai rawit, ada yang melalui proses fermentasi selama tiga tahun, ada yang menggunakan bawang dan sebagainya.




6. Mexican Salsa atau Hot Sauce, Amerika
Banyak yang bingung dengan salsa dan hot sauce khas Meksiko karena keduanya memiliki kemiripan dalam penyajian dan rasa. Salsa memiliki cita rasa yang nggak pedas dan sering dihidangkan sebagai cocolan atau bumbu marinasi, tetapi juga bisa sebagai kondimen pelengkap. Kamu dapat menemukan salsa dengan berbagai variasi. Ada yang terbuat dari kombinasi tomat-bawang-cabai, terbuat dari puree cabai panggang, ada pula salsa yang berbentuk saus sambal terbuat dari cabai kering. 

Di sisi lain, Hot Sauce berada di tengah-tengah salsa dan Cajun. Umumnya memiliki rasa pedas, namun memiliki berbagai variasi tergantung dari campuran bahan yang digunakan. Ada Hot Sauce dengan rasa pedas dan asam karena menggunakan kombinasi Piquin pepper dan cuka, ada juga Hot Sauce yang menyerupai salsa karena memadukan berbagai campuran sayuran dan nggak menggunakan cuka. Kedua kondimen ini dapat kamu temukan pada sajian Meksiko, seperti Taco.



7. Peri Peri, Afrika
Peri Peri sebenarnya nama jenis cabai rawit dari Afrika. Maka, sambal Peri Peri merupakan sambal yang terbuat dari cabai rawit Afrika. Meski cabainya berasal dari Afrika, pengembangan sambal dan penggunaannya banyak ditemukan di negara Portugis, Eropa. Rasa pedasnya ringan namun sedikit menyengat, dengan konsistensi yang kental sehingga cocok untuk sajian seperti kari. Bahan lainnya sebagai campuran sambal ada cuka, lemon, bawang merah, garam, dan cabai serrano.

Kini, sambal Peri Peri berkaitan erat dengan salah satu jaringan restoran terbesar di negara tersebut yang menyajikan hidangan berbahan dasar ayam khas Portugis-Afrika. Namun, kamu juga bisa membeli saus Peri Peri ini secara terpisah karena tersedia dalam kemasan.

Itulah beberapa sambal yang terkenal di dunia. Kamu pernah nyobain ga sob? Kasih tau kita dong, Selamat mencoba ya!



sumber: http://indocafe.co.id/article-detail.php?id=222